Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 21 September 2019

Seminar Nasional

0 komentar

Nur Aida Indah Eliza
170131601060

Seminar Nasional
Pendidikan Berwawasan Kebangsaan pada Era Industri 4.0: Tinjauan Kesejarahan, Kekinian dan Masa Depan

Seminar Nasional

Narasumber   : 1. Prof. Dr. Hariyono, M.Pd
                          2. Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA, Ph.D
Moderator      : Dr. Muslihati

            Ideologi memiliki hubungan dengan teori pendidikan. Pendidikan di Indonesia sudah mati. Karena sejak tahun 1900-an tidak muncul teori pendidikan yang berbasis kebudayaan Indonesia. Jika tidak mengajarkan nilai kebangsaan bisa jadi alumni-alumni kita bisa anti dengan kebangsaan. Kerugian terbesar imperialisme adalah hilangnya karakter bangsa yang percaya diri dan biasa berpikir terbuka. Watak seseorang itu bisa berubah. Jangan percaya dengan anggapan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang tertinggal, bangsa yang irlander. Kebiasaan dari seseorang yang menjadi karakter. Kita adalah bangsa yang lembek yang tidak mempunyai mentalitas. Diperlukan pendidikan nasional yang berkualitas yang memilik basis epistemologi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
            Secara makro tatanan dunia setelah revolusi industri, negara yang kuat tidak hanya ditentukan oleh militer tetapi juga ditentukan oleh kekayaannya. Ketika memasuki revolusi 4.0 jangan hanya memikirkan konektivitasnya saja tetapi juga dipikirkan dampak yang ditimbulkan.
Tantangan pendidikan abad XXI meliputi: 1) revolusi digital; 2) dunia mendatar; 3) dunia terintegrasi; 4) dunia padat pengetahuan; 5) dunia berubah sangat cepat; dan 6) dunia memasuki abad kreatif. Tantangan pendidikan abad XXI menjadi semakin luas. Epistemologi pendidikan mempertanyakan hakekat, makna dan faedah pengetahuan yang menjadi topik pembelajaran. Filsafat pendidikan diharapkan mampu memahami eksistensi kehidupan secara lebih mendalam dan visioner. Selama ini, pancasila sebatas meja yang statis yaitu pancasila sebagai pemersatu bangsa. Pancasila perlu dirawat dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila sebagai sumber basis sekaligus orientasi dalam membangun pendidikan nasioal, khususnya national building.
            Bangunan kebangsaan Indonesia menunjukkan: 1) rapuh; 2) dikotomis/terbelah; 3) penuh ujaran kebencian dan berita bohong; 4) radikalisme dan liberalisme; 5) kapitalistik transaksional. Sedangkan sebab-sebab kerapuhan sejarah kelam orde baru meliputi: 1) inferiority complex; 2) pragmatisme ekonomi politik; 3) menguatnya individualisme; 4) hilangnya tokoh simbolis pemersatu; 5) masyarakat tidak bisa mengendalikan teknologi; 6) post truth/hilangnya kepastian dan kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Education Administration © 2019 Education Administration